Oleh :
Nama : YULI YATI
NIM : 43A57006508015
Jurusan : Tekhnik Informatika
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
MITRA KARYA
2009
USAHA KEDAI SANDWICH (ROTI ISI)
1. Pendahuluan
Pada umumnya menerapkan sistem kegiatan usaha sudah tentu ingin sesuai apa yang kita harapkan. Di era globalisasi yang semakin tak terkendali dan penuh tantangan seperti sekarang, banyak pengusaha-pengusaha yang tidak mampu bertahan dalam usahanya. Hal ini terjadi karena diakibatkan oleh adanya ketidaktahuan seseorang wirausaha tersebut memberikan pelayanan/service yang memuaskan/prima serta penggunaan systemnya yang kurang sesuai.
Oleh sebab itu, maka seorang wirausaha memerlukan system yang baik yang dapat menghasilkan informasi sehingga membantu pemilik usaha dalam mengambil keputusan. Hal ini dilakukan untuk mencapai keberhasilan suatu pengusaha dalam mengukur keuntungan yang diperoleh pada akhir periode dengan melakukan yang dapat menggambarkan keberadaan laba/rugi yang diperoleh pengusaha tersebut.
Kunci dalam berwirausaha adalah jujur dengan diri Anda sendiri. Terutama pada bagian estimasi pemasukan, sangat mudah untuk tergoda menaikkan angka-angka di bagian ini. Tapi jangan lakukan itu, karena hanya akan menyulitkan Anda sendiri di masa depan, wirausaha yang bagus dengan angka keuntungan yang fantastis, namun pada kenyataannya ternyata merugi besar-besaran.
2. Perumusan Masalah
Untuk setiap bisnis, berbeda lagi cara mengumpulkan informasinya. Pada contoh usaha sandwich ini, mengenai masalah pemasukan, misalnya kita bisa memperhatikan bakal lokasi usaha, dan menghitung kira-kira ada berapa orang pegawai yang lalu-lalang di daerah itu.
3. Tujuan dan Manfaat
a. Banyak pegawai yang tidak sempat sarapan, karena keterbatasan waktu. Sandwich harganya murah, mengenyangkan, rasanya enak, dan praktis - bisa dimakan sambil duduk di bis sekalipun.
b. Penjualan: sistim bagi hasil laba bersih, penjual: 30%, pemilik: 70%. Berupa kios sederhana, di lokasi-lokasi yang banyak dilewati orang-orang yang akan pergi berangkat kerja.
c. Estimasi modal per sandwich: Rp 3000, Harga jual: Rp 5000
d. Estimasi laba per bulan : (pemasukan - pengeluaran) = (laba kotor - ongkos) = ( 4.000.000 - 660.000) = Rp 3.340.000
4. Lokasi Kegiatan
Pada usaha produksi, lokasi yang banyak sumber daya manusia dan dekat dengan sumber bahan produksi akan membantu meningkatkan efisiensi. Pada usaha dagang, lokasi yang yang tepat bisa membedakan antara keberhasilan dengan kegagalan. Pada usaha jasa, lokasi yang mudah dijangkau oleh customer bisa meningkatkan penghasilan Anda. Demikianlah pentingnya lokasi.
Mencari lokasi ini bisa sulit sekali, karena daerah-daerah strategis biasanya sudah ditempati. Atau menjadi mall / ITC, yang biaya sewanya juga sangat mahal.
Tapi bisa juga menjadi mudah sekali, seperti misalnya jika silaturahmi kita bagus dan luas. Maka bisa saja tiba-tiba justru ada orang yang menawarkan tempatnya kepada Anda, tanpa perlu mencari-cari.
Jika Anda menemukan bahwa usaha Anda memang membutuhkan lokasi yang bagus, maka jangan sekali-kali tergoda untuk memulai usaha sebelum menemukannya. Gencarkanlah usaha Anda untuk menemukan lokasi idaman tersebut. Silaturahmi juga dapat sangat membantu disini.
Tips: seringkali kita bisa menumpang lokasi. Seperti pada contoh usaha sandwich ini, karena kiosnya kecil, maka kita bisa menumpang di halaman minimarket Indomaret / Alfamaret, dengan membayar biaya sewa bulanan. Ini cenderung lebih murah daripada kita menyewa khusus untuk usaha kita sendiri.
5. Jenis Usaha
Dalam menghadapi setiap jenis wirausaha yang harus dilaksanakan, mencari dan mengumpulkan informasi. Jenis usaha yang akan dilakukan adalah memproduksi makanan cemilan jenis Sandwich yang cocok untuk semua umur.
6. Perkiraan Biaya
Kebutuhan modal awal:
b. Oven untuk membuat baguette (roti lonjong ala Perancis) : Rp 5.000.000
c. 2 buah kios @ Rp 3.000.000 = Rp 6.000.000
d. Persediaan filling (isi) sandwich untuk 2000 sandwich = Rp 4.000.000
e. Promosi : spanduk, pamflet, kartu nama: Rp 1.000.000
f. Total : Rp 16.000.000
Ongkos rutin bulanan:
b. Gas Elpiji @ Rp 55.000 x 4 = Rp 220.000
c. Kemasan sandwich = Rp 300.000
d. Saus tomat, cabai, mayonnaise, mentega = Rp 250.000 (dimasukkan menjadi ongkos bulanan karena sulit diperhitungkan nilainya untuk setiap sandwich)
Total : Rp 660.000,-
Estimasi pemasukan: Setiap kios diperkirakan bisa menjual 50 sandwich per hari. Jika target pasar adalah pegawai kantor, maka ada 20 hari kerja dalam sebulan.
Berarti penjualan per bulan per kios adalah 1000 buah sandwich, total 2 kios = 2000 sandwich per bulan.
Laba kotor:
• Laba per sandwich = Rp 2000
• Laba kotor per bulan = Rp 2000 x 2000 sandwich = Rp 4.000.000
Idealnya memang modal bisa 100% dari pemilik sendiri. Tapi ini mungkin tidak selalu demikian halnya. Seringkali kita memerlukan tambahan dana dari investor lainnya.
Untuk memulai bisnis, saya sarankan untuk menghindari pinjaman bank, walaupun bank syariah. Kalaupun jenis usaha ini bagus, tetap usahakan menghindarinya, karena jika ternyata gagal, maka akan sangat sulit untuk mengembalikannya.
Lagipula pinjaman bank ini sering mengecoh. Kadang kita lupa, apalagi jika tidak ada pembukuan yang rapi, sehingga mengira uang bank sebagai uang kita sendiri. Walhasil, banyak orang yang kemudian justru memakai uang bank untuk membeli rumah, mobil, dan benda-benda yang lebih bersifat konsumtif lagi.
Selain terkecoh seperti itu, kadang juga kita lupa memperhitungkan beban bunga bank dan cicilan bank. Contoh; pada usaha warung, persentase labanya sangat tipis - seperti susu, labanya hanya sekitar 1% - 2%. Padahal harganya mahal sekali ya, siapa sangka ternyata labanya luar biasa tipis seperti itu. Jika tidak hati-hati dalam memanfaatkan pinjaman bank, maka kita bisa kesulitan bahkan sekedar untuk membayar bunga setiap bulannya.
Alternatif lainnya adalah investor luar. Biasanya kemudian dibuat perjanjian / akadnya. Jika kita telah membuat jenis usaha, ini bisa membantu kita untuk menjaring investor yang cocok dengan kita. Kuncinya disini adalah pada akadnya, buat perjanjian yang tertulis, dan jelas. Bahkan (terutama) dengan investor yang dari keluarga sendiri. Karena seringkali kasus penzaliman itu dilakukan oleh keluarga. Jadi, berhati-hatilah. Pastikan bahwa akadnya akan mendorong terciptanya keadilan untuk kedua belah pihak.
Dengan informasi yang mencukupi, maka Anda dapat membuat jenis usaha yang realistis. Sehingga, pada pelaksanaannya nanti tidak akan meleset terlalu jauh dari apa yang telah kita perkirakan disini.
Misalkan ada 1000 orang, maka kemudian kita ambil persentase konservatif bahwa akan ada 5% yang tertarik dengan sandwich kita. Maka, didapatlah estimasi omset 50 buah sandwich per hari. Bagi sebagian besar bisnis, lokasi memang adalah kunci yang terpenting.
Bagian modal awal dan ongkos rutin tidak terlalu sulit, terutama memerlukan ketelitian. Jangan sampai ada hal yang terlewat, sehingga menjadi kejutan yang tidak menyenangkan setelah usaha berjalan.
Nah, setelah kita menuliskan semuanya dalam suatu proposal bisnis, maka kini kita telah mempunyai gambaran yang lebih jelas mengenai bisnis tersebut. Jika kita kemudian yakin bahwa bisnis ini memang bisa menguntungkan.
7. Metodologi
Ketika semuanya telah siap - maka kini adalah waktu untuk melaksanakannya. Anda kini berada di posisi eksekutif, sebagai eksekutor dari bisnis ini. Inilah saatnya Anda melakukan semua yang telah Anda rencanakan selama ini.
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan :
1. Promosi : Tidak ada gunanya Anda menjual barang/jasa yang sangat berguna, dengan harga yang murah, jika orang tidak tahu bahwa Anda ada.
Promosi adalah suatu keharusan bagi setiap usaha. Namun, promosi yang tidak masuk akal juga justru bisa menghabisi suatu usaha. Untuk usaha yang tergantung pada lokasi, Anda perlu menyisihkan dana untuk membuat papan nama yang besar dan jelas.
Sisihkan waktu/dana tambahan untuk membuat desain yang menarik pandangan mata orang yang tadinya hanya lewat. Tidak ada gunanya membuat papan nama besar jika bahkan sekedar dilirik pun tidak.
2. The only constant is change - satu-satunya hal yang pasti adalah perubahan.
Dalam melakukan usaha, sulit untuk bisa duduk tenang berpangku tangan. Akan selalu muncul hal-hal baru, pesaing baru, kenaikan harga, perubahan pasar, dan lain-lainnya. Tidak semuanya bisa Anda perkirakan di dalam proposal bisnis. Karena itu, Anda harus selalu siap untuk menghadapi masalah yang baru.
Pertama-tama, Anda harus bisa menyadari dulu bahwa ada masalah. Karena, Anda tidak bisa menyelesaikan masalah yang setahu Anda tidak ada. Tapi kadang memang kita tidak menyadari akan adanya suatu masalah, karena kita telah sibuk (terjebak) dalam rutinitas.
Disinilah pentingnya masukan dari pihak ketiga. Secara rutin, undanglah kawan atau saudara untuk menilik usaha Anda tersebut. Dan jangan lupa berterimakasih atas masukan-masukan yang mereka berikan. Tanpa informasi dari mereka, maka bisa saja tahu-tahu bisnis Anda telah berada di ambang kebangkrutan, dan Anda hanya bisa kebingungan, mengapa hal ini bisa terjadi.
Kedua, Anda harus segera menyelesaikan masalah tersebut. Menunda masalah adalah menambah masalah. Masalah tidak akan selesai dengan menundanya.
Ketiga, anggap saja masalah ini sebagai selingan yang menarik, di tengah-tengah rutinitas bisnis. Maka masalah yang muncul tidak akan membuat Anda patah semangat, malah justru akan mendorong munculnya ide-ide dan semangat baru.
3. Customer service : Pembeli adalah raja, demikian pepatah yang sering kita dengar. Setelah melayani mereka dengan ramah, baik, dan sabar, maka biasanya beberapa customer akan merasa nyaman untuk berterus terang kepada Anda.
Dari mereka Anda akan mendapatkan informasi-informasi paling berharga untuk usaha Anda tersebut, apa saja kekurangan Anda, apa kelebihan, apa potensi yang masih bisa digarap / dikembangkan.
Customer service juga bisa menjadi kelebihan Anda dari para pesaing Anda, ketika usaha Anda sama dengan mereka. Berikan layanan yang lebih - layanan antar, barang yang bisa dibuat sesuai pesanan, dan seterusnya.
4. Hemat : Salah satu godaan dalam berbisnis adalah untuk berfoya-foya ketika memegang uang banyak.
Semua pengusaha sukses yang kita kenal adalah orang yang hemat.
Bahkan walaupun mereka kelihatan kaya / boros, namun ternyata sebetulnya masih termasuk hemat jika dibandingkan dengan income / pemasukan mereka.
Ingatlah bahwa Anda baru memulai usaha Anda. Jalan Anda masih panjang. Pepatah “bersakit-sakit dahulu, bersenang kemudian” harus Anda camkan di benak Anda.
Berbisnis itu sulit ? Mudah ? Semuanya kembali kepada Anda. Namun, dengan perencanaan yang baik, maka segala hal bisa menjadi lebih mudah.
8. Penutup
Demikianlah proposal saya buat untuk dapat diperhitungkan dan disetujui guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu pembuatan tugas proposal Bahasa Indonesia.