Senin, Oktober 17, 2016

TRIP KEPULAUAN SERIBU ( KELOR - ONRUST - CIPIR )

Sebagian besar warga Jakarta dan sekitarnya pasti sudah mengenal Kepulauan Seribu.
Sebuah kabupaten di Jakarta yang memiliki banyak pulau nan indah.
Banyak sekali Travel yang mengadakan open trip untuk ke Pulau Tidung, Pulau Pramuka, dan banyak lagi.
Salah satunya yang akan saya ceritakan adalah wisata 1 hari menuju 3 pulau sekaligus di kepulauan seribu, yaitu pulau Kelor, Onrust, dan Cipir.

1. Memilih Travel.

Cukup banyak travel yang mengadakan open trip ke 3 pulau ini, tapi saya coba cari-cari cara untuk pergi kesana sendiri.
Setelah browsing kesana kesini ternyata hampir tidak mungkin menemukan jalur untuk berangkat sendiri dengan harga murah.
Karena tidak ada transportasi umum yang menuju kepulau ini seperti halnya ketika saya ingin ke pulau Tidung dan pulau Pramuka.

Akhirnya saya memutuskan menggunakan jasa travel yang sedang Open trip ke pulau-pulau tersebut.
Kali ini saya memilih travel Airis Project, saat itu admin yang saya hubungi adalah mba Angle (081320786614).
Setelah saya mendapat keterangan jelas tentang rundown kegiatan, jadwal trip, dan besaran biaya, saya putuskan untuk membayar DP dan pelunasaannya saat keberangkatan.

2. Titik Berkumpul / Lokasi Keberangkatan.

Berbeda dengan pulau lainnya yang berangkat dari Dermaga Muara angke, untuk menuju pulau Kelor, Onrust, dan Cipir yang berangkat dari Dermaga Muara Kamal.
Jangan sampai salah ya...  Muara Angke dan Muara Kamal itu berbeda, kalau salah tujuan bisa-bisa kita tidak datang ontime dan tertinggal.

Sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Titik berkumpul ada di Dermaga Muara Kamal Pukul 09:00 pagi.
Karena kondisi jalan Jakarta yang susah diperkirakan akibat banyaknya titik kemacetan, akhirnya kami memutuskan berangkat pukul 06:00 pagi dan tiba di Muara kamal 2 jam kemudian.
Tidak sulit untuk menuju kesana, cukup ikuti pentunjuk dari GPS. Dan kondisi jalan juga tidak terlalu sempit jadi cukup nyaman untuk membawa mobil kesana.



Yang perlu saya ingatkan adalah, lokasi parkir disini tidak resmi baik untuk kendaraan roda 2 maupun roda 4. Dan biaya parkir roda 4 sekitar Rp. 25000 - 35000, jadi tolong dipastikan dulu ke penjaga parkir jangan sampai nanti kita tertipu ketika ingin keluar parkir.
Karena lokasi parkir yang tidak meyakinkan, maka sebaiknya siapkan kunci ganda untuk kendaraan, trip ini akan memakan waktu seharian penuh, setidaknya mungkin akan akan kembali sekitar jam 18:00 sore.

3. Transportasi Laut.

Jangan bermimpi kita akan mendapatkan kapal mewah layaknya kita berangkat dari Dermaga Marina Ancol.
Transportasi yang akan kita gunakan bukanlah transportasi umum, melainkan Kapal nelayan yang disewa untuk mengantarkan kita berkeliling pulau seharian penuh.
Kali ini Airis Project (Travel) menyewa 3 kapal nelayan untuk sekitar 100 orang.

Yang cukup mengherankan, 90% peserta adalah anak-anak muda, hanya beberapa orang tua yang ikut wisata ini.
Entah hanya cocok untuk kaula muda atau ada alasan lain, sehingga peminatnya kebanyakan anak-anak muda.

Walaupun menggunakan kapal nelayan, kondisi kapal juga cukup bersih.
Bagi anda yang merasa keamanan nomor satu, maka naik kapal ini tidak di rekomendasikan.
Tidak disediakan jaket pelampung dikapal ini, bagi yang tidak bisa berenang akan cukup merasa khawatir untuk naik kapal ini.

Sudah jam 09.00, dan waktunya berangkat. Peserta berkumpul dan mendapat pengarahan dari panitia, dan memulai berdoa bersama agar perjalanan wisata ini aman dan nyaman.
Kita berangkat menuju kapal yang sudah siap dari pagi.

Dari sini hal extrem dimulai, untuk menaiki kapal kita harus melewati jembatan tradisional yang terbuat dari bambu.
Jembatan yang tidak hentinya bergoyang-goyang ketika kita diatasnya.

Sialnya saya mendapatkan kapal yang tidak dalam kondisi 100%, kapan yang saya naiki mengalami kebocoran pada pipa pembuangan air.
Mesin kapal tidak bisa berjalan dengan lancar dan akhirnya mogok ditengah-tengah lautan.
Sempat coba diperbaiki tetapi mogok lagi, akhirnya kapal kami ditarik oleh kapal lain untuk mendekati keramba-keramba ikan.
Disini mesin kapal coba diperbaiki, tidak ada yang membantu karena kapal lainnya berangkat duluan meninggalkan kami.
Hanya seorang nahkoda kapal dan 2 orang prajuritnya yang masih seumuran anak SD.
Setelah setengah jam terombang-ambing, akhirnya mesin kapal selesai diperbaiki dan melanjutkan perjalanan.

4. Wisata

a. Pulau Kelor

Tibalah kita akhirnya di Pulau Kelor, pulau kecil nan indah.
Pulau yang setiap kelilingnya masih dapat kita lihat jelas dikarenakan ukurannya yang memang tidak besar.
Kebersihan pulaupun cukup terjaga, membuat tempat ini sangat nyaman.
Di pulau ini terdapat benteng peninggalan Belanda, mengenai sejarahnya sih saya juga tidak terlalu mengerti. tapi cocoklah bagi yang ingin prewedding disini dengan background benteng tua.






b. Pulau Onrust

Perjalanan berikutnya kita berlabuh di Pulau Onrust, pulau yang tidak kalah indahnya dengan pulau kelor.

Pulau ini memiliki sejarah yang panjang, maka dibanding pulau sebelumnya yang hanya bersantai-santai dan photo-photo, kali ini di Pulau onrust kita berkeliling pulau dengan ditemani pemandu wisata yang menceritakan sejarah tentang pulau ini.

Ada beberapa museum yang dapat kira singgahi, dimuseum ini banyak sekali ornamen-ornamen peninggalan jaman kerajaan di Indonesia dan jaman penjajahan belanda.
Kita akan melihat-melihat reruntuhan sisa bangunan asrama haji, dan juga makam orang indonesia yang meninggal ketika sedang di asrama haji ini.

Dibanding pulau kelor, pulau ini memiliki banyak pohon rindang, jadi kita bersantai dengan hembusan angin ditemani seuara deburan ombak.

 
c. Pulau Cipir

Tempat tujuan kita berikutnya dan yang terakhir adalah Pulau Cipir, pulau ini berbeda dengan pulau lainnya.
Sepertinya pulau ini sudah disiapkan untuk wisata, sudah ada pembangunan disini untuk mempercantik pulau cipir.
Pulau cipir atau biasa juga disebut sebagai pulau kahyangan, memiliki pantai yang indah.
Dibanding kedua pulai sebelumnya, kita bisa berenang dipantai ini.
Memiliki pasir yang putih dan air laut yang biru menggoda kita untuk segera berenang atau sekedar bermain air.
Dan kitapun masih bisa melihat matahari terbenam dipulau ini, sambil duduk santai menunggu waktu berkumpul.
 
 


Berakhir sudah 1 day trip 3 Pulau di kepulauan seribu.
Semoga wisata ini bisa terus dikembangkan, terutama kemudahan transportasi untuk kesana.
Sayang sekali jika wisata yang indah ini tidak bisa kita nikmati setiap saat dikarenakan harus menunggu jadwal-jadwal open trip yang diadakan oleh agen-agen wisata.







Rabu, Oktober 12, 2016

Trip to Ujung Genteng - Sukabumi

Ingin Trip ke Ujung genteng? Jika belum pernah kesana sebaiknya harus mengetahui kondisi jalur dan keadaan disana, sehingga perjalananpun bisa direncanakan dengan baik. 

Berikut beberapa hal yang saya ingin bagikan berdasarkan pengalaman saya ketika berkunjung kesana.

1. Kendaraan

Jalur perjalan disana banyak sekali jalan yang rusak, dan di Ujung gentengnya sendiri pun jalannya tidak bagus, jadi saran saya jangan pakai mobil dengan ground clerance yang rendah.
Kemarin saya mengendarai "Daihatus Ayla", kendaraan imut ini walaupun kecil tetapi punya ground clearance yang tinggi, kalau belum di modifikasi.
Jangan coba-coa menggunakan mobil yang rendah seperti sedan atau yang sudah di modifikasi, beresiko tersangkut dan hancur nanti bawahnya.

2. Penginapan
Saya mengandalkan google map untuk melihat lokasi-lokasi penginapan disekitar, kenapa google map? ya, dengan google map bukan hanya ada no. telp yang bisa dihubungi, tetapi kita juga bisa melihat lokasi tepatnya penginapan tersebut apakah dekat pantai atau tidak.
Harga penginapan juga bervariasi tergantung lokasi dan kelas penginapannya, sekitar 150rb - 600rb.
Setelah menghubungi beberapa penginapan akhirnya saya memutuskan penginapan "Pondok Alief" yang dipilih. ( https://pondokalief.wordpress.com/2013/08/15/pondok-alief-pangumbahan-ujung-genteng/ ).
Saya booking kamar "Type Kerapu" dengan harga 250rb sudah ada AC & TV dan bisa diisi max 5 orang, sesuai dengan jumlah kami.
1 minggu sebelum trip, saya transfer uang DP sebagai tanda jadi.





2. Menentukan jalur perjalanan.
Saran saya sebaiknya banyak browsing untuk mengetahui kondisi jalan dari para backpaker yang sudah pernah kesana.

Ada 2 jalur untuk pergi kesana.

Jalur 1. Menuju kearah Pelabuhan ratu.

Jalur ini yang paling aman dan sering digunakan.
Bekasi - Toll Jagorawi - Cibadak - Pelabuhan ratu (Jl. Nasional III - Jl. Raya Pelabuhan Ratu) - sebelum sampai pelabuhan ratu, kita akan menemui pertigaan menuju Jl. Cipatuguran - Jl. Jampang Kulon - Surade - Ujung genteng.

Jalur Cibadak - Pelabuhan ratu adalah jalan berkelok tetapi cukup luas. karena masih banyak Bus yang melewati jalur ini.

Jalur Pelabuhan ratu - Ujung genteng juga jalan berkelok tetapi lebih sempit karena hanya cukup untuk 2 mobil. kendaraan Bus tidak akan bisa lewat sini. jaga kecepatan ketika berbelok karena banyak tikungan tajam dan sangat berbahaya jika berpapasan kendaraan lawan arah.
Jalan yang sempit bisa menyebabkan kendaraan bersenggolan.

Jalur 2. Sukabumi - Jampang tengah

Jalur ini tidak umum, secara jarang memang lebih dekat dari jalur pertama.
Bekasi - Toll jagorawi - Cibadak - Sukabumi - Jl. Pelabuhan II - Pangleseran - Jampang tengah - Jampang Kulon - Surade - Ujung genteng.

Jika jalur pertama jalan tersulit hanya Pelabuhan ratu - Cipatuguran - Jampang kulon - Surade - Ujung genteng.
Maka di jalur ini, jalur sempit dan berkelok jauh lebih panjang Sukabumi - Ujung genteng.
kalian hampir tidak akan menemui jalur lurus yang panjang. sepanjang perjalan kalian akan di penuhi jalan berkelok dan mendaki.

Untuk supir, akan sangat lelah karena tangan akan selalu memutar setir kekanan dan kiri, gas dan kopling tak pernah berhenti.
Penumpang yang tidak pernah mabuk pun bisa dibuat mual-mual.

3. Wisata
Ada beberapa lokasi pantai disana. tetapi saya hanya mendatangi 3 pantai yang ada.

a. Pantai Cibuaya.
Pantai ini tidak cocok untuk berenang. Selain ombak yang tinggi, di Pantai ini banyak terdapat karang yang tajam. 
Wajib menggunakaan alas kaki jika tidak ini terluka.
Kita hanya bisa menikmati suasana laut dan suara deburan ombak.
Ada hal yang cukup menarik disini, dikarenakan banyak karang disini, ketika air laut sedang surut, banyak sekali ikan-ikan kecil yang terjebak di tengah-tengah karang sehingga tidak dapat kembali ke lautan.
Ikan-ikan kecil ini cukup cantik untuk menjadi ikan hias, sangat menggoda bagi yang memiliki aquarium air laut.

b. Pantai Pangumbahan ( Penangkaran Anak Penyu / Tukik ).
Pantai ini adalah salah satu primadona disini, yang membuat beda dengan pantai-pantai lainnya adalah pantai ini adalah tempat para Penyu bertelur dimalam hari.
Pantai ini cukup jauh dari lokasi penginapan, dan kondisi jalan yang hanya terdiri dari bebatuan tidak rata.
Selain hamparan pasir putih yang indah dan garis pantai yang panjang, di pantai ini terdapat penangkaran untuk telur penyu.
Ketika penyu dewasa bertelur dimalam hari, makan terlur ini akan dipindahakan ke area penangkaran hingga akhirnya menetas.
Anak penyu atau Tukik yang sudah menetas akan dilepas sore harinya.
Pelepasan anak tukik tidak ada jadwal harinya, karena pelepasan tukik akan dilakukan jika ada telur-telur yang menetas.
Jika beruntung dan saya termasuk salah satu pengunjung yang beruntung waktu itu, karena sempat menyaksikan anak-anak penyu ini dilepas menuju lautan untuk bertahan hidup.
Hari itu sekitar 250 ekor tukik yang dilepas di bibir pantai, penyu dibiarkan berlari bebas menuju lautan lepas.


c. Pantai Pasir Putih.
Pantai ini tidak kalah indah dengan pantai panngumbahan, karena masih dalam 1 garis pantai dan hanya dipisahkan oleh karang besar.
Lokasi pantai ini masih satu jalur dengan pantai pangumbahan, tetapi sedikit lebih jauh.
Jalur menuju pantai ini masih sangat alami, selain jalan bebatuan, beberapa jalan harus melewati rerumputan dan jalan tanah yang berlumpur, Alhamdulillah si neng Ayla masih sanggup melaluinya walau hati menjadi khawatir karena takut terjebak didalam lumpur.
Kita akan melewati padang rumput dan kebun pepaya sebelum akhirnya sampai diarea parkir kendaraan.
Dari lokasi parkir kendaraan, kita masih harus berjalan kaki sekitar 5-10 menit.
Jalur yang dilalui ini kali ini harus menembus area pepohonan bakau dan menyusuri sungai sebelum akhirnya disambut oleh suara deburan ombak yang berasal dari pantai pasir putih.
Hamparan pasir putih yang luas sejauh mata memandang telah membayar lunas perjuangan menuju pantai ini.
Sayang waktu itu ombak sedah tinggi sehingga saya tidak bisa berenang, dan hanya bisa bermain dipinggir pantai, tetapi itu tidak membuat saya kecewa.
Pantai yang luas, pengunjung yang tidak ramai, membuat kita bisa bermain bebas di pantai ini.









Nb.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi belum pernah datang kesini dan tidak ingin menggunakan jasa travel.
Sehingga kita bisa merencanakan perjalan dengan baik.
Ketika ingin kembali kedaerah masing-masing, sebaiknya hindari pulang disore hingga malam hari.
Dikarenakan jalur perjalan yang minim penerangan, jalur gelap dan berliku sangat berbahaya untuk berkendara bagi yang tidak mengenal jalur dengan baik.